Merajut jalinan cinta dengan seorang yang mempunyai ego besar bisa membuatmu sengsara dengan cara psikis. Pasangan yang merajut prinsip dengan dilandasi egoisme cenderung untuk kurang mempunyai rasa empati, sehingga satu diantara pihak dapat rasakan kesepian dan tak di cintai.
Padahal, didalam jalinan asmara telah semestinya ada dinamika dalam memberi serta menerima. Apabila cuma salah seseorang saja yang selalu berikan dan yang lain cuma menuntut, jadi bisa berlangsung jalinan yang dangkal serta bisa membuat kamu capek dengan cara psikis apabila anda ada di posisi si Pemberi. Disamping itu, pasangan yang senantiasa menuntut serta cuma mementingkan sendiri adalah kekasih yang egois.
Keegoisan dan kesombongan pasanganmu dapat mengganggu dan menyakitimu. Cari pertolongan apabila anda ada didalam jalinan dengan seorang yang begitu mengontrol, memanipulasi, bahkan juga sampai lakukan kekerasan atas nama cinta. Apabila anda adalah seseorang korban dari hubungan yg tidak sehat, anda mempunyai peluang untuk alami bebrapa efek kekerasan sebagai berikut :
-Kondisi kesehatan yang buruk secara umum.
-Harga diri yang rendah.
-Kecemasan atau depresi.
-Kehilangan banyak peluang, seperti pekerjaan, hoby, ataupun pengalaman.
-Kehilangan hubungan dengan anak-anak, keluarga ataupun rekan.
-Cedera fisik.
-Keguguran selama kehamilan. Kekerasan condong bertambah saat wanita sedang hamil. Ini dapat membahayakan kesehatanmu dan janin.
-Menjadi tunawisma.
-Kematian.
Mengetahui Tanda-tanda si Dia sebagai Orang Egois
Segera ketahui apakah si Dia yaitu kekasih egois yang cuma dapat menuntut. Untuk menanggapi lebih lanjut, kita mesti proaktif dalam menanggapi tanda-tanda beberapa orang sejenis itu. Apa sajakah kriterianya, kita simak berikut.
-Hanya mementingkan diri sendiri supaya terasa senang serta bahagia tanpa ada pikirkan bagaimana perasaan pasangan atau keluarga. Apabila pasanganmu berlaku demikian, selanjutnya anda akan merasa diabaikan seakan-akan anda tak dianggap ada didunia ini.
-Suka menyalahkan orang lain. Saat terjadi permasalahan, reaksi orang egois yaitu segera menyalahkan orang lain. Tipikal orang-orang dengan watak seperti ini merasa yakin kalau dirinya tidak mungkin berbuat salah.
-Bila dikritik, si Dia tak dapat terima atau bahkan juga segera marah.
-Cemburu atau marah apabila orang lain mendapat pujian atau pengakuan.
-Orang egois tak benar-benar perduli pada orang lain. Hal semacam ini dapat terlihat, umpamanya saat berlangsung pembicaraan. Orang egois umumnya lebih menguasai pembicaraan dan lebih banyak bicara dan mengarahkan.
-Dia bukanlah pendengar yang baik, bahkan dapat disebut tak perduli dengan keluh kesah orang lain. Bukannya menghormati orang lain yang tengah bicara kepadanya dan dengarkan, si Egois lebih suka menyelak perbincangan untuk kembali mengulas mengenai dirinya sendiri.
-Lebih perduli untuk menang dalam perbincangan. Setiap kali ikut serta dalam pembicaraan, si Egois merasa kalau itu adalah pertarungan yang perlu dimenangi. Bahkan juga, dia dapat murung dan merajuk apabila terasa belum memenangi perbincangan.
Tanda Hubunganmu Lampu Merah
Hubungan asmaramu dengan si Dia bisa menyakitimu secara psikis ataupun fisik apabila dia lakukan banyak hal sebagai berikut.
-Dia mengontrolmu, seperti kerap menelepon atau kirim pesan singkat (SMS) untuk mengecek. Dia bahkan juga akan melarangmu bergaul dengan beberapa orang tertentu, melarang atau menyuruhmu menggunakan baju tertentu, dsb.
-Dia sukai memaksamu menuruti keinginannya, bahkan juga sampai lakukan pelecehan s3ks*4l, seperti memaksa terkait s3ks*4l, b3rci*m4n, menyentuhmu, dan perilaku s3xyang lain yg tidak kamu kehendaki.
-Bila tak memperoleh apa yang dikehendaki, dia melecehkanmu dengan cara verbal dan emosional, seperti memaki, menjatuhkan harga dirimu, bahkan juga mengancam untuk menyakitimu atau keluargamu apabila keinginannya tak terpenuhi.
Lalu Apa yang Kita Bisa Lakukan?
Percayalah kalau anda mempunyai hak untuk diperlakukan secara terhormat dan tak seseorang juga yang berhak menyakitimu, baik dengan cara psikis ataupun fisik. Anda juga harus mengerti kalau apa yang anda kerjakan atau katakan tidak lantas membuat dia memiliki hak untuk berlaku kasar, menyakiti, dan mengintimidasimu. Saat pasanganmu mengawali sikap egoisnya, katakan dengan tenang kalau anda mengerti begitu pasanganmu begitu antusias dengan gagasannya dan anda memahami, namun anda juga menginginkan dia memahamimu.
Bangunlah citra diri yang positif, seperti mempunyai harga diri yang tinggi dan kepercayaan diri yang tinggi. Orang dengan citra diri yang positif condong tak terlibat kedalam jalinan yang penuh kekerasan. Melalui citra diri yang positif juga, anda dapat memperlakukan pasanganmu secara setara, bukanlah seolah-olah dia majikanmu.
Diluar itu, penting bagimu untuk pelihara jalinan sosial, baik dengan keluarga ataupun beberapa temanmu. Janganlah ragu memohon pertolongan mereka untuk menyelamatkanmu dari jalinan yg tidak sehat. Katakanlah pada orang yang kamu percayai mengenai apa yang anda alami bersama si Dia, janganlah menaruh semua sendiri. Begitu, anda juga bisa menolong pasangan untuk jadi lebih baik dengan membawanya konseling berbarengan pada psikolog.
Walau demikian, kita harus siap hadapi kondisi terburuk, yakni saat semua cara tak membawa hasil positif. Karena apabila dia tak juga beralih dan tetaplah menyakitimu, jadi tidak ada langkah lain terkecuali meninggalkannya. Ubah cara pandangmu kalau anda tak perlu terkait dengan orang seperti dia. Ingatkan dirimu kalau jalinan yang sehat seharusnya jalan beriringan dengan sama-sama menghormati, memercayai, dan sama-sama memikirkan perasaan pasangan.
Social Plugin