Manusia sering buang sampah plastik dan limbah di sungai serta laut. Aksi yg tidak bertanggungjawab ini selanjutnya akan membahayakan tubuh manusia yang konsumsi ikan dan hewan laut yang hidup di perairan itu. Jaring-jaring makanan akan menolong Anda memahaminya.
Jaring-jaring makanan yaitu keterhubungan pada satu rantai makanan dengan rantai makanan lain dalam satu ekosistem. Rantai makanan sendiri terbagi dalam makhluk hidup satu yang mengonsumsi makhluk hidup lain. Oleh lantaran satu makhluk hidup bisa mengonsumsi lebih dari satu jenis makanan dan makhluk hidup bisa dikonsumsi oleh kian lebih satu makhluk hidup lain, jadi terbentuklah jaring-jaring makanan.
Contoh dari fase jaring-jaring makanan simpel yang berawal dari tumbuhan bisa diumpamakan seperti di bawah ini.
-Tumbuhan memakai cahaya matahari untuk membentuk biji, daun, serta buah.
-Tumbuhan, umpamanya rumput, lalu dikonsumsi oleh sapi sebagai herbivora atau customer tingkat 1.
-Sapi lalu dikonsumsi oleh manusia sebagai customer tingkat 2 atau karnivora atau customer puncak.
-Jasad manusia yang mati diuraikan oleh cacing dan bakteri lain yang lalu digunakan tumbuhan untuk berkembang.
Jaring-jaring makanan ini dapat ada di laut, yakni pada ikan yang awalannya konsumsi plankton lalu dikonsumsi oleh manusia. Masalah yang lalu nampak yaitu waktu perairan tercemar, ikan-ikan ini bukan sekedar konsumsi plankton, namun juga sampah serta limbah di sekelilingnya.
Di Jakarta sendiri, pada Juni 2014, ribuan nelayan Kalibaru-Cilincing mengeluhkan pergantian air laut yang semula hijau tua, beralih jadi hitam. Perubahan ini lalu diduga disebabkan oleh limbah dari pembuangan pabrik di sekitaran lokasi ini. Keadaan ini menyebabkan ikan-ikan yang umumnya dijaring jadi mati mengambang. Sesaat pada tahun 2015, sekitaran 750 kg ikan mati percuma di selama Pantai Ancol, Jakarta Utara. Belum bisa di pastikan mulai sejak kapan pencemaran ini sudah berjalan. Walau sebenarnya terlebih dulu, beberapa tempat berikut jadikan sumber pasokan ikan di pasar-pasar Jakarta.
Jaring-jaring Makanan Laut serta Bahan Kimia Berbahaya
Memvariasikan mengkonsumsi ikan serta hewan laut memanglah dibutuhkan untuk penuhi keperluan protein, vitamin, mineral, dan asam lemak omega-3. Tetapi saat ini sesudah mengerti jaring-jaring makanan, kita jadi tahu kalau apa yang dikonsumsi oleh hewan yang akan dikonsumsi manusia berisiko mengakibatkan masalah kesehatan pada manusia itu.
Pencemar biasanya yaitu bahan kimia limbah manusia yg tidak larut. Sekali dilepaskan ke alam, bahan ini akan terakumulasi didalam jaring-jaring makanan hingga mengakibatkan masalah pada semua makhluk hidup yang konsumsi, termasuk juga manusia.
Pencemar ini selalu berada didalam tubuh hewan-hewan laut ini sampai pada akhirnya dikonsumsi oleh manusia. Satu diantara misalnya yaitu merkuri. Beberapa besar merkuri yang ada pada ikan sesungguhnya bisa ditolerir oleh badan, namun beberapa ikan serta hewan laut bisa mengandung merkuri dalam kadar tinggi. Pada kadar tinggi ini, anak-anak serta wanita hamil jadi grup yang paling berisiko terserang dampak negatif.
Merkuri dalam kadar tinggi bisa mengakibatkan rusaknya pada otak serta system saraf janin. Waktu manusia konsumsi ikan yang terkontaminasi, merkuri itu akan terserap juga kedalam tubuhnya dan mengakibatkan masalah pada dosis yang tinggi. Seiring waktu, merkuri ini akan keluar dari tubuh lewat urine, t!nj4, dan ASI juga.
Mengurangi Resiko
Bila tidak paham tentu apakah ikan atau hewan laut yang akan dikonsumsi betul-betul bebas merkuri dan pecemar lain, sebaiknya untuk mengambil langkah tersebut.
-Hindari ikan yang berisiko tinggi mengandung merkuri, seperti king mackerel, todak, hiu, ikan mas, dan marlin.
-Batasi mengkonsumsi tuna kalengan.
-Batas mengkonsumsi hewan laut yang berisiko terpajan bahan kimia berbahaya di laut, seperti kerang, kerapu, halibut, lobster, mahi mahi.
-Hindari memancing ikan untuk dikonsumsi di beberapa ruang yang berisiko terpajan merkuri.
Waspadalah waktu konsumsi sushi. Yakinkan makan ditempat yang bersih hingga -Anda meyakini kalau ikan yang dihidangkan telah aman untuk dikonsumsi.
Disamping itu, ikan serta hewan laut yang dianjurkan yaitu udang, tuna, cumi, salmon, sarden, serta kepiting.
Terkecuali merkuri, Anda juga baiknya mewaspadai kerancuan pestisida yang bisa mencemari ikan air tawar di sekitaran tempat pertanian. Selain itu, bahan pencemar lain yang terdapat banyak di perairan Indonesia yaitu sampah plastik yang seringkali mengandung Bisphenol A (BPA).
Seiring waktu, plastik-plastik ini mencapai laut dan terdegradasi jadi serpihan-serpihan lebih kecil lantaran pajanan sinar matahari, ombak, dan oksidasi. Riset temukan bahwa bahan kimia dari plastik bisa terserap serta tinggal di dalam tubuh hewan laut. Bila hewan laut ini dikonsumsi manusia, jadi partikel-partikel mikroplastik ini bisa terserap kedalam plasenta ibu hamil, kelenjar gastrointestinal serta paru-paru, dan darah didalam otak. Walau tinjauan ini butuh riset selanjutnya, namun ada baiknya kurangi resiko dengan langkah-langkah diatas.
Social Plugin