Sempatkah anda mendengar atau lihat ada orang yang suka mengonsumsi daging reptil seperti ular, buaya, biawak, ataupun jenis yang lain. Mendengarnya saja mungkin saja bikin Anda merinding. Kali ini kita bakal mengulas mengenai “Bahaya Daging Biawak”.

Biawak adalah salah satu binatang melata yang banyak kita temui berkeliaran di beberapa pinggir sungai. Binatang yang termasuk dalam kadal besar ini umumnya tinggal atau berdiam dalam lubang-lubang tanah. Biawak termasuk juga binatang buas yang mempunyai taring yang panjang.

Adapun sebagian hewan yang umum jadi mangsanya yaitu ayam, ular, dan jenis binatang yang lain. Di Indonesia, terutama di kelompok masayrakat Jawa, biawak kerap disebut nyambik, sedang di Sunda nama yang lain yaitu biyawak dan di Madura biawak di kenal dengan nama berekai.

Penyembuhan dengan Daging Biawak 

Menurut beberapa kelompok orang-orang, mengonsumsi daging biawak bisa jadi salah satu obat manjur untuk menangani sebagian penyakit seperti penyekit asma dan juga beragam jenis penyakit kulit. Di Pakistan, beberapa bagian dari badan biawak dipakai dalam beragam jenis pengobatan.

Umpamanya daging biawak dikonsumsi untuk mengobati rasa nyeri akibat masalah rematik, lemak perut biawak dipakai sebagai salep untuk menyembuhkan infeksi kulit, minyak dan lemak dari biawak dipakai untuk menyembuhkan wasir atau nyeri kronis.

Tetapi, mengonsumsi daging biawak dalam ajaran agama islam adalah haram hukumnya. Hal semacam ini sesuai dengan sabda rasulullah SAW dalam satu hadist yang berbunyi “Seluruh binatang pemangsa dengan gigi taringnya maka haram mengkonsumsinya. ” (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).

Efek Samping Akibat Mengonsumsi Daging Biawak

Belakangan ini sebagian rumah makan ataupun kelompok orang-orang yang dijumpai sudah memperjual belikan makanan yang datang dari daging reptil, seperti biawak. Mereka seolah tidak mempedulikan resikonya yang bisa diakibatkan akibat mengonsumsi daging hewan-hewan itu untuk konsumen.

Sebagian studi sudah tunjukkan kalau pada badan hewan-hewan reptil itu terdapat beragam jenis penyakit menular yang datang dari parasit, bakteri, virus, ataupun beragam jenis logam berat ataupun residu yang terkontaminasi yang bisa mengakibatkan beragam permasalahan untuk kesehatan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan kalau “resiko mikrobiologi yang paling jelas yang datang dari mengonsumsi daging reptil seperti biawak, kemungkinan lantaran ada bakteri patogen, terlebih Salmonella, Shigella dan juga, Escherichia coli, Yersinia enterolitica, Campylobacter, Clostridium serta Staphylococcus aureus, yang bisa mengakibatkan penyakit dari beragam tingkat keparahan. ”

Menurut satu riset yang diterbitkan dalam International Journal of Food Microbiology, tunjukkan kalau beberapa orang yang konsumsi daging reptil seperti buaya, biawak, ular, ataupun type reptil lain bisa tingkatkan kemungkinan untuk terjangkit beragam penyakit tertentu, seperti :

1. Trichinosis 

Ini adalah satu penyakit yang dikarenakan oleh parasit cacing gelang (nematoda), di mana langkah kerjanya adalan dengan menginfeksi dan mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh.

Nematoda yaitu semacam cacing parasit (umpamanya, Trichinella spiralis). Saat seseorang mengonsumsi daging yang sudah terkontaminasi jenis cacing ini, maka ketika sudah tertelan, cacing parasit itu akan melalui saluran usus untuk menyerang jaringan lain, seperti otot, dimana mereka akan bertahan hidup.

Trichinosis juga disebut trichinellosis, trichiniasis, atau trichinelliasis. Mengenai tanda-tanda dari penyakit ini yaitu :

Tanda-tanda awal ditandai dengan ketidaknyamanan perut, diare, dan mual-mual yang diawali 1 sampai 2 hari sesudah mengonsumsi daging itu.
Pada tahap selanjutnya, tanda-tanda bakal makin berkembang dengan munculnya nyeri otot, gatal, demam, menggigil, dan rasa nyeri pada persendian yang bakal muncul sesudah 2 sampai 8 minggu sehabis mengkonsumsi.

Diluar itu, ada juga tanda-tanda yang lain seperti terjadi perdarahan dibawah kuku, dan radang pada mata (konjungtivitis).

2. Pentastomiasis 

Ini adalah satu penyakit yang dikarenakan oleh parasit yang bernama Pentastomids yang umum menginveksi sebagian jenis reptil seperti ular, kadal, ataupun jenis reptil dan carnivora yang lain. Infeksi yang disebabkan oleh larva pentastomids pada manusia sebagian besar tak menyebabkan tanda-tanda apa pun seperti terjadinya obstruksi, kerusakan, atau respon imun yang penting. Tetapi, parasit ini malah bisa mengakibatkan beragam rusaknya pada organ tubuh bahkan juga bisa menyebabkan kondisi yang lebih darurat lagi untuk kesehatan.
Sesudah tertelan, larva yang tinggal dalam daging seperti biawak bakal menetas di usus manusia.lalu bakal bermigrasi ke beragam organ tubuh yang lain dan bisa menyebabkan kista. Perkembangan kista yang makin jadi membesar akan menghambat perkembangan organ tubuh lainnya tempat ia tumbuh. Akibat dari perkembangan larva itu dalam tubuh bisa menyebabkan sakit perut, muntah, sembelit, diare, ataupun masalah pada perut yang lain. 

Adapaun tanda-tanda yang muncul dari penyakit ini diantaranya yaitu : 

Timbulnya nyeri perut,Batuk Kronis dan Kerap berkeringat pada malam hari 

3. Gnathostomiasis 

Gnathostomiasis adalah satu diantara jenis penyakit yang menyerang tubuh manusia di mana pemicunya adalah sebagian spesies cacing parasit (nematoda) dalam genus Gnathostoma. Ini adalah jenis penyakit yang seringkali diketemukan di Asia Tenggara, Amerika Selatan dan Tengah, serta di beberapa daerah di Afrika. 

Parasit ini umumnya tinggal di tubuh sebagian jenis ikan air tawar, belut, katak, burung, dan beragam jenis reptil. Seseorang yang sudah terinfeksi oleh parasit ini bakal bermanifestasi dengan terjadinya pembengkakan dibawah kulit dan meningkatnya kadar eosinofil dalam darahnya. Walau parasit ini tidak sering dapat memasuki jaringan tubuh seperti hati, dan juga bagian mata, walau demikian hal semacam ini bisa mengakibatkan nyeri pada saraf, koma, kelumpuhan, sampai kematian. 

Tanda-tanda yang umum diakibatkan dari penyakit ini diantaranya yaitu : 
-  Timbulnya rasa mual dan muntah 
- Rasa tak nyaman pada perut 
- Diare 
- Nyeri dan lemah pada otot 
- Rasa tak nyaman pada dada 
- Batuk 
- Munculnya ruam pada kulit yang dibarengi dengan rasa gatal dan pembengkakan - Timbulnya darah dalam urine 
- Terjadinya kram dalam perut

4. Sparganosis 
 
Ini adalah infeksi yang dikarenakan oleh larva cacing pita spargana yang ada pada makanan yang sudah terkontaminasi. Waktu masuk ke dalam tubuh, cacing pita itu bakal bermigrasi ke jaringan dibawah kulit dan bakal membuat nodul yang menyebabkan rasa gatal, menyakitkan, dan berlangsung peradangan. 

Cacing itu dapat juga bermigrasi ke organ yang lain seperti mata dan otak serta bisa menyebabkan keadaan yang lebih serius. Penyakit ini umumnya diketemukan di sebagian negara di Asia, di mana beberapa gejala yang muncul akibat penyakit ini salah satunya adalah : 

Munculnya nodul pada kulit yang mengakibatkan peradangan, rasa gatal, serta menyakitkan,Terjadinya pembengkakakn pada kulit, terjadinya kerusakan pada jaringan lokal. Untuk menyembuhkan penyakit ini, umumnya bakal dilakukan operasi pengangkatan pada nodul.  

5. Infeksi Mycobacterium 

Bahaya daging biawak ataupun type reptil yang lain bisa dengan mudah terinfeksi beragam jenis bakteri seperti malaria dan juga mycobacterium. Hal itu bakal mudah tertular pada tubuh manusia ketika manusia mengonsumsi daging dari biawak itu. 

Tanda-tanda yang muncul pada manusia bisa seperti munculnya nodul pada kulit. Dan untuk mereka yang mempunyai system kekebalan yg tidak baik bisa meningkatkan penyakit pernafasan umpamanya ISPA, pembengkakan kelenjar getah bening, infeksi tulang, dan arthritis. 

Dari penjelasan diatas, mudah-mudahan kita semua juga bisa tahu mengenai Bahaya Daging Biawak untuk kesehatan kita. Karenanya, sebelumnya terlanjur diserang beragam jenis penyakit yang tidak dikehendaki, maka baiknya hindari dan buang jauh-jauh fikiran untuk mengonsumsi jenis daging itu. Ada banyak jenis daging yang halal dan layak untuk dikonsumsi, dan bisa menyehatkan tubuh kita. Mudah-mudahan Berguna dan Jika artikel ini berguna, mohon di share...