5961538540_ccaf774062_o

Dalam beberapa dekade terakhir, orang-orang kita banyak dihebohkan dengan manfaat angkak merah hingga penjualannya meningkat di pasaran. Apa sesungguhnya angkak merah itu? Angkak merah adalah beras yang difermentasikan selama sepekan dengan cendawan Monascus purpureus. Beras yang awal mulanya putih beralih warna jadi merah gelap.

Makanan sehat dari Tiongkok

Angkak menjadi konsumsi harian orang-orang Cina terlebih sebagai pengawet dan penyedap makanan. Masyarakat Taiwan memilih meminumnya dalam bentuk anggur beras. Sesungguhnya angkak tak memiliki rasa. Etnis Cina memiliki kebiasaan mencampurkan angkak supaya perut nyaman sesudah makan dan masakan berwarna merah lebih menarik.

Penelitian fermentasi beras jadi pewarna alami dilakukan Prof Srikandi Fardiaz dari Institut Pertanian Bogor. Hasil pengujiannya tunjukkan pigmen angkak cukup aman dipakai pada pangan. Menurut Djadjat angkak menghasilkan empat pigmen. Dua pigmen paling utama berwarna merah bernama monaskorubin dan monaskin. Sedang yang lain berwarna kuning dan jingga. Warna merahnya stabil dalam sistem pengolahan. Pewarna ini paling cocok diterapkan pada industri sosis dan daging ham. Sampai kini product pangan itu memakai nitrit sebagai penguat warna merah dan mencegah perkembangan bakteri.

Antikolesterol dan baik untuk jantung

Sebagian senyawa aktif pembentuk angkak merah adalah monakolin K atau lovastatin, dihidromonakolin, dan monakolin I hingga IV. Senyawa yang lain berbentuk komponen sterol seperti betasitosterol, campesterol, stigmasterol, sapogenin, isoflavon, dan asam lemak tak jenuh tunggal. D. Heber, peneliti di Pusat Gizi Manusia University of California Los Angeles (UCLA), mengungkap lovastatin menghalangi produksi kolesterol dalam tubuh. Dengan cara kimiawi kemampuan lovastatin mencakup mereduksi dampak sintesis enzim pembuat kolesterol, memperlambat sistem pembentukan kolesterol hingga jumlahnya menurun.

Manfaat lain untuk mempercepat metabolisme dan penyerapan lipoprotein kolesterol berdensitas rendah dalam darah. Tujuannya menghindar penyakit arteriosclerosis (penyumbatan pada pembuluh darah) dan menyembuhkan hyperlipidemia (kelebihan lemak jahat pada badan). Menurut William Adi Teja, angkak merah bisa memperlancar peredaran darah dan memompa jantung lebih baik.

“Lovastatin di angkak, serupa khasiatnya dengan obat kolesterol sintesis, ” kata Djadjat. Sebagian merek obat kolesterol di pasaran adalah Mevacor, Cholestin serta Lestric dengan harga Rp 1. 000. 000 s/d Rp 1. 200. 000 per 30 tablet berdosis 20 mg/tablet. Saat ini Bioteknologi LIPI dibawah komando Djadjat menghasilkan angkak merah untuk suplemen kolesterol dan pewarna daging.

Tidak ada dosis yang ditetapkan untuk konsumsi angkak sebagai penurun kolesterol, ” kata alumnus Massey University, Selandia Baru. Ia menganjurkan mengkonsumsi angkak bubuk minimal 400-800 mg setiap hari dan setara dengan 5 – 10 mg lovastatin (golongan obat kolesterol).